PARTAI HANURA
Polling Saat Ini
Setujukah anda dengan penetapan caleg di Hanura, yaitu berdasarkan suara terbanyak dengan minimal mendapat 15 persen suara dari bilangan pembagi pemilih (BPP) ?



HANURA KOTA PEKALONGAN
Galery Foto
Hanura Peduli
Pesan Online

Free shoutbox @ ShoutMix
4 PAC Terbentuk
Pekalongan Barat , Pekalongan Selatan, Pekalongan Timur dan Pekalongan Utara
Sejumlah Kader Hanura Mengundurkan Diri
Minggu, 21 September 2008
Jakarta, RM. Keputusan DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menetapkan suara terbanyak 15 persen dalam menetapan caleg, jadi blunder. Kini, banyak kader yang kecewa terhadap keputusan tersebut, bahkan sudah ada yang mengundurkan diri.

Kekecewaan sejumlah kader itu diungkapkan Etty Robiah Afdhal, Wasekjen Departemen Pemberdayaan Perempuan DPP Hanura, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, beberapa kader tidak setuju soal aturan penetapan caleg di Hanura, yaitu berdasarkan suara terbanyak dengan minimal mendapat 15 persen suara dari bilangan pembagi pemilih (BPP). Hal itu, menurutnya, tidak menghargai kerja keras para kader terhadap partai.

"Mereka ingin seperti Partai Golkar dengan suara terbanyak. Atas keputusan tersebut, beberapa kader bahkan sudah ada yang mengundurkan diri karena keberatan dan tidak setuju dengan keputusan tersebut," kata Etty.

Hal senada juga dilontarkan Wakil Ketua Departemen Perhubungan DPP Hanura Didi Apriadi. Menurutnya, DPP seharusnya menggunakan suara terbanyak murni karena bisa membangkitkan semangat kader.

"Kini caleg yang berada di nomor urut banyak sudah tidak semangat karena untuk mencapai 15 persen dari BPP sangat sulit," kata Didi.

Selain itu, Didi juga mempertanyakan kriteria DPP Hanura dalam menepatkan kadernya di nomor urut jadi, seperti nomor satu dan dua.

Menurutnya, ada tiga persoalan, pertama, keriteria membantu partai itu sangat subyektif. Kedua, pembuktian di lapangan tentunya berbeda dan fakta di Pemilu 2004 untuk mencapai 15 persen suara sangat sulit.

Padahal lanjutnya, kalau DPP menggunakan suara terbanyak tanpa ada batasan kuota, justru memberikan keuntungan bagi DPP. Di antaranya, meminimalisir konflik, menghindari KKN, tidak ada caleg yang berleha-leha, masing-masing kader teruji ketokohannya dan target merebut 20 persen kursi di DPR cukup terbuka.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Hanura Wiranto menegaskan, bahwa keputusan partainya memakai suara terbanyak dengan 15 persen perolehan suara minimal, sudah menjadi keputusan.

"Nomor urut masih kita pakai tetapi angka yang mengeliminasi nomor urut bukan 30 persen dari BPP, tetapi 15 persen dari jumlah pemilih," kata Wiranto seusai menyerahkan daftar caleg di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol Jakarta, kemarin.

Tambahnya, semua caleg yang didaftarkan Hanura sudah melalui verifikasi yang ketat, baik faktual maupun administrasi. "Saat pendaftaran mereka sudah disodori perjanjian, kalau terpilih nanti dan terkena masalah hukum, mereka akan langsung direcall," kata.

Wiranto yang datang ke kantor KPU didampingi Sekjen Yus Usman Sumanegara menyerahkan 640 caleg dari 77 daerah pemilihan (dapil).



Rakyat Merdeka | Rabu, 20 Agustus 2008, 06:30:41
posted by Sugeng Indiarso SH @ 06.38  
1 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
Berita menarik saat ini "Sejumlah Kader Hanura Mengundurkan Diri"MySpace Glitter Maker, make your own, click here!
About Me

Name: Sugeng Indiarso SH
Home: Indonesia
About Me:
See my complete profile
Anda Pengunjung Ke
Lawyers
Lawyers Counter
Previous Post
Archives
Links
Yang pernah berkunjing