PARTAI HANURA |
|
Polling Saat Ini |
|
HANURA KOTA PEKALONGAN |
|
Galery Foto |
|
Hanura Peduli |
|
Pesan Online |
Free shoutbox @ ShoutMix
|
4 PAC Terbentuk |
Pekalongan Barat , Pekalongan Selatan, Pekalongan Timur dan Pekalongan Utara |
|
Hanura Ingin Organik |
Selasa, 22 Januari 2008 |
Ditulis oleh Administrator hanura.com
Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura ingin menjadi partai politik organik. Sebuah partai yang pengurus daerah dan cabangnya bisa menghidupi dirinya sendiri dan tidak tergantung dari pusat. Itu sebabnya, prinsip kemandirian dalam administrasi perkantoran, pendanaan, perlu diusahakan sendiri. "Pusat cukup menyebarkan bibit yang akan ditanam, dirawat, dan dipanen daerah," ujar Ketua Umum Hanura Wiranto dalam penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Hanura di Jakarta, Rabu (9/10). Usai rapimnas, Rabu malam, ulang tahun pertama Hanura dirayakan di Gelanggang Olahraga Senayan. Acara ini ditandai pentas penyair Emha Ainun Najib dan Novia Kolopaking. Tampak hadir pimpinan partai lain.
Selama ini, menurut Wiranto, pengurus daerah dan cabang partai dianggap sebagai mesin politik. Itu sebabnya, untuk mengoperasikan mesin partai dibutuhkan "bensin" atau dana yang digelontor dari pusat. "Hanura tak ingin membangun mesin partai semacam ini. Kita ingin partai organik yang mandiri," ujarnya.
Saat ini, Menurut Wiranto, Hanura sedang berkonsentrasi menjadi partai yang diakui undang-undang. Itulah sebabnya, agenda utama adalah mengembangkan diri menjadi partai yang kuat dengan jaringan yang luas agar bisa lolos verifikasi dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai parpol, dan lolos dari verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi peserta Pemilu 2009.
Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated Sukardi Rinakit mengatakan, Hanura perlu menumbuhkan sayap intelektualnya yang akan menggodok pemikiran dan melahirkan juru bicara yang lebih banyak lagi. "Saya bersyukur melihat perkembangan Hanura yang bisa mengubah gaya militer tokoh yang bergabung di dalamnya menjadi lebih sipil," ujarnya.
Pakar Komunikasi Politik Effendy Ghazali mengatakan, Hanura memiliki tokoh yang bisa menjadi ikon baru di Indonesia. Namun, tokoh yang ada belum memanfaatkan televisi secara maksimal. (kompas.com)
|
posted by Sugeng Indiarso SH @ 07.33 |
|
|
|
|